Minggu, 17 Oktober 2010

Ahmad Dahlan Tukang Mutung dan Ngambekan...*Sebuah Pemikiran pribadi dalam film Sang pencerah.

Muhammad Darwis  lahir dari keluarga ulama . Ayahnya, KH Abu Bakar adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta, dan ibunya, Nyai Abu Bakar adalah puteri dari H. Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kasultanan Yogyakarta pada masa itu.

Ia anak keempat dari tujuh orang bersaudara, Dalam silsilah, ia termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, seorang wali besar dan seorang yang terkemuka diantara Wali Songo, yang merupakan pelopor pertama dari penyebaran dan pengembangan Islam di Tanah Jawa 
Sepulang dari Mekah, Darwis muda  mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid’ah /sesat, Melalui Langgar / Surau nya Ahmad Dahlan mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan seorang kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat sehingga surau Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda.
Merasa dikucilkan dan tidak diterima oleh lingkungannya ahmad dahlan mengajak anak beserta istrinya Siti Walidah,pergi dari tempat itu pada malam dimana surau itu dirobohkan.Saat itu dia  pergi menumpang sepur di stasiun Tugu.Sedih,sakit hati,terpukul,dan putus asa,kecewa  mungkin yang dirasakan Ahmad Dahlan saat itu.D isisi lain sebagai dai dan dia harus tangguh dan tahan banting terhadap segala rintangan duniawi.Namun juga sebagai  manusia biasa hal itu cukup berat  kadang saat kita berjuang pun tak selamanya mulus seperti yang kita bayangkan.Apakah dengan adanya lisensi sekolah dari mekah Ahmad Dahlan mulus dalam perjuangan dakwahnya?Apakah dengan menjadi anak dari khatib dan ulama terkemuka di kesultanan Yogyakarta lantas membuat dia mudah mendapat pengakuan seperti anak pejabat – pejabat kita yang dengan mulus jadi PNS lantaran di Acc oleh bapaknya yang  kebetulan jadi pejabat tinggi.Aapakah kita setelah lulus SMU mulus perjuangan kita masuk kuliah,dan menghadapi kehidupan baru paska SMU?Apakah setelah lulus kuliah nanti kita akan langsung bisa mengaplikasikan ilmu kita atau langsung diterima kerja misalnya?Apakah dengan predikat “AL amin” yang artinya jujur lantas membuat Rasulullah dengan mudah diterima segala ajakan dan dakwahnya kepada penduduk Makkah untuk masuk  islam?tidak semudah yang kita bayangkan, setelah kita melewati satu babak lakon kehidupan,kita akan dihadapkan dengan babak baru lakon baru dalam hidup selanjutnya.Dan semua adalah proses berkesinambungan.
Teringat salah seorang tetangga saya yang berangkat dari makkah untuk  menunaikan ibadah haji ,segala pesta syukuran diadakan untuk melepas keberangkatannya,makan – makan ,iring – iringan sampai ke bandara keberangkatan oleh penduduk sekampung.Setelah tiba saatnya kepulangan para jemaah haji Indonesia termasuk tetanggaku itu disambut dengan sanak keluarga dan kerabat tak lupa tetangga,penampilannya bersorban dan dia rajin jamaah di masjid,anak kecil – kecil berebut salim dan minta didoakan.Seminggu dua minggu penampilan dan kebiasaannya saat awal pulang sudah mulai berubah,tak lagi berjamaah seperti saat baru pulang dari haji kemaren dan satu yang tidak berubah dari saat dia datang yaitu dia akan marah besar kalau dia dipanggil dengan sebutan tidak memakan “JI” yang artinya Haji.sama seperti saat aku belanja minyak tanah di warung kelontongannya,seperti biasa aku memanggilnya Pak de “Pak de....beli minyak tanah 2 liter” dengan muka tanpa ekspresi dia melayaniku,saat menyerahkan uang kembalian padaku mukanya tampak masam dan cemberut sambil berkata “ besok lagi kalau panggilnya gak pake haji gak di layani” lahh...?????aku pun senyum – senyum saja.Ini kan hanya panggilan?sefatal itu kah?Memang aneh orang – orang sekarang,mudah marah dan  ngambek hanya merasa diakui sebagai “alumni “Haji.Ya sudahlah......
Ahmad Dahlan  juga juga begitu dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo.Padahal jelas – jelas silsilah keluarganya dan ilmunya merupakan  lisensi untuk diterima.Tapi apakah semua perlakuan dan tuduhan tersebut lantas membuat Ahmad Dahlan  putus asa? dan “ngambekan”?tidak ....!! hal itu tidak membuat pemuda Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah dan lima murid murid setianya : Sudja, Sangidu ,Fahrudin Hisyam dan Dirjo), Ahmad Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga tidak di injak-injak.
Andaikan dulu saat Ahmad dahlan dikucilkan dan tidak diterima oleh lingkungannya serta dituduh sebagai kyai Kejawen lalu ngambekan dan putus asa lalu tidak melanjutkan perjuangannya apa kita bisa melihat Muhammadiyah seperti sekarang.Andaikan dulu  saat Rasulullah Diludahi,dihina diperangi dan diusir saat  mendakwahkan Islam ngambek,meraju,mutung dan putus asa,apakah kita bisa menemukan kejayaan islam,yang insyaallah akan kita temukan kembali kejayaannya sekali lagi.Apakah dengan sebutan “haji” tetanggaku bisa menjadi haji mabrur?Wallahu’alam Bisowab.

Jumat, 15 Oktober 2010

Sungguh Kasihan Para Pecinta.....


Kisah cinta yang berbinar….
Binar cinta yang bersemi di mushola kampus, bangku kuliah, Forum diskusi, dan yayasan tempat mereka bergulat dengan aplikasi kehidupan sosial.Di tengah aktifitas itulah cinta mereka bersemi.Bersemi dengan suci dan indah.
Tapi cinta gadis jawa dan pemuda keturunan cina itu kandas.Kasih mereka tak sampai ke pelaminan.Restu orang tua si gadis tak berkenan meneruskan riwayat asmara putih mereka.Tragis.sungguh sangat tragis.Karena dihati siapapun cinta yang suci dan tulus seperti itu singgah,kita seharusnya mengasihi pemilik hati itu.Sebab itu adalah perasaan yang luhur.sebab perasaan yang luhur begitu adalah gejolak kemanusiaan yang direstui di sisi Allah.Sebab karena direstui itulah Rasulullah lantas bersabda,”Tidak ada yang lebih baik bagi mereka yang sudah saling jatuh cinta kecuali pernikahan.”
Islam memang begitu.Sebab ia adalah agama kemanusiaan, agama fitrah.Sebab itu pula nilai – nilainya selalu ramah dan apresiatif terhadap gejolak jiwa manusia.Dan sebab cinta adalah perasaan manusia yang paling luhur,maka mengertilah kita mengapa ia mendapat ruang yang sangat luas dalam tata nilai Islam.
Itu karena Islam memahami betapa dahsyatnya goncangan jiwa yang dirasakan orang – orang yang sedang jatuh cinta.Tak ada tidur.Tak ada lelah.Tak ada takut. Tak ada jarak.Tak ada aral.Yang ada hanya hasrat,hanya tekad, hanya rindu,hanya puisi,hanya keindahan.Puisi adalah busur yang mengirimkan panah – panah asmara ke jantung hati sang kekasih.Rembulan dan seluruh alam adalah utusan hati pembawa pesan kerinduan yang tak pernah lelah melawan waktu.
Dua jiwa yang sudah terpaut cinta akan tampak menyatu bagai api dengan panasnya,salju dengan dinginnya,laut dengan pantainyarembulan dengan cahayanya.Mungkin terlalu berlenbihan,atau mungkin memang begitu adanya.Siapapun yang melantunkan bait ini agaknya memang mewakili perasaan banyak arjuna yang sedang jatuh cinta: “separuh nafasku…terbang bersama dirimu…”
Bisakah kita membayangkan betapa sakitnya sepasang jiwa yang dipautkan cinta lantas di pisah oleh tradisi atau apa saja?Tragedi Zaenuddin dan Hayati dalam Tenggelamnya Kapal Vanderwijck, atau Qais dan Laila dalam Majnunu Laila, terlalu miris bukan? Sakit, Terlalu sakit. Karena dialam jiwa seharusnya itu tak ada.Tragedi cinta selamanya merupakan tragedi kemanusiaan.sebab memisahkan suami istri yang saling mencintai adalah misi terbesar syetan.Dan sebab itu menjodohkan sepasang kekasih yang saling mencintai adalah tradisi kenabian.Suati saat,Khalifah al Mahdi singgah beristirahat dalam perjalanan haji ke makkah.Tiba – tiba seorang pemuda berteriak lantang ,”Aku sedang jatuh cintaa….!!!”Maka Al Mahdi pun memanggilnya,”Apa masalahmu..?”Aku mencintai putrid pamanku dan ingin menikahinya.Tapi ia menolak karena ibuku bukan arab.Sebab itu adalah aib dalam tradisi kami.”Al Mahdi pun memanggil paman pemuda itu dan berkata padanya,”Kamu lihat putra – putrid Bani Abbasiyah? Ibu – ibu mereka juga banyak yang bukan arab.lantas apa salah mereka?Sekarang nikahkanlah pemuda ini dengan putrimu dan terimalah 20 ribu dirham ini;10 ribu untuk aib dan 10 ribu untuk mahar.”

Sabtu, 25 September 2010

GHIBAH DAN MUSLIMAH

Islam sebagai agama yang berpegang kepada Al-Qur’an dan sunnah mengajarkan umatnya untuk saling mengasihi dan menyayangi sesama. Menutupi aib dan kekurangan saudaranya merupakan salah satu bukti kasih dan sayang yang diajarkan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin. Maka ketika seseorang membeberkan aib orang lain, walaupun itu benar adanya, ketika itulah ia menyalahi ajaran Islam yang mengharamkan ghibah (bergunjing).
Secara bahasa ghibah berarti membicarakan orang lain. Dan secara istilah, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw., makna ghibah adalah menceritakan kekurangan saudara kita di belakangnya kepada orang lain. Seorang sahabat bertanya: walaupun perkara itu benar wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: ya, itulah ghibah, jika perkara itu tidak benar, maka ia telah memfitnah saudaranya.
Ironisnya, ghibah yang merupakan salah satu dosa besar ini, sering kali dilakukan oleh kaum hawa antar sesamanya. Bahkan para muslimah yang notabene orang-orang yang mengerti agama pun sering tergelincir ke dalam hal ini. Tidak jarang pembicaraan mereka dibumbui dengan gosip, ngerumpi, dan menggunjing. Hal ini, disadari atau tidak, memiliki dampak negatif yang cukup besar. Ia dapat merusak hubungan ukhuwah serta mencerai-beraikan ikatan kasih sayang sesama manusia.
Al-Qur’an menggambarkan bahwa perumpamaan orang yang menggunjing ibarat memakan bangkai saudaranya. Allah SWT. berfirman: “Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kalian menggunjing (ghibah) sebagian yang lainnya. Apakah kalian suka salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya  yang sudah mati? Maka tentulah kalian membencinya. Dan bertaqwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat dan Maha Pengasih.” (QS. Al Hujurat: 12).
Sungguh hina perbuatan ghibah ini jika kita merenungkan sabda Nabi Saw:  ”Ketika aku mi’raj (naik ke langit), aku melewati suatu kaum yang kuku-kukunya terbuat dari tembaga sedang mencakar wajah-wajah dan dada-dada mereka. Lalu aku bertanya: “Siapakah mereka itu wahai Jibril?” Malaikat Jibril menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan merusak kehormatannya.” (H.R. Abu Dawud). Yang dimaksud dengan ‘memakan daging-daging manusia’ dalam hadis ini adalah berbuat ghibah (menggunjing), sebagaimana permisalan pada surat Al Hujurat ayat: 12.
Dalam hadis lain, dari shahabat Jabir bin Abdillah ra., beliau berkata: “Suatu ketika kami pernah bersama Rasulullah mencium bau bangkai yang busuk. Lalu Rasulullah bersabda: ‘Apakah kalian tahu bau apa ini? (Ketahuilah) bau busuk ini berasal dari orang-orang yang berbuat ghibah.” (H.R. Ahmad).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ghibah, sehingga ia seakan demikian populer di tengah-tengah masyarakat. Diantara faktor-faktor tersebut adalah:
1        Tidak tabayun sebelumnya, artinya ketika mendengarkan sesuatu yang jelek tentang seseorang tidak dicari tau kebenaran berita tersebut.
2        Kemarahan seseorang terhadap saudaranya bisa menyebabkan terjadinya ghibah, karena dengan kemarahan itu, tanpa berfikir panjang ia gampang menyebutkan aib dan kekurangan saudaranya.
3 Hasad dan dengki jika orang lain dipuji menyebabkan seseorang tidak bisa mengontrol lisannya. Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw. bersabda: “Berhati-hatilah dengan kedengkian, karena dengki bisa memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.”
4        Tidak teliti dalam mengungkapkan sesuatu atau menggambarkan tujuan yang dimaksud. Artinya, ketika seseorang salah dalam menyampaikan suatu berita, maka tidak tertutup kemungkinan si pendengar salah dalam memahami berita tersebut dan mengakibatkan salah persepsi.
5        Berlepas diri dari suatu tuduhan dan kesalahan juga menjadi penyebab terjadinya ghibah, karena ingin membela diri.
6        Bercanda juga menjadi salah satu penyebab terjadinya gosip dan gunjingan, kerena membuka aib orang lain dan mencemarkan nama baik seseorang, walaupun tujuannya ingin membuat orang lain tertawa dan senang.
Walaupun tidak dapat divonis secara umum, tapi juga tidak dapat dipungkiri bahwa ghibah banyak dilakukan oleh kaum wanita. Perasaan marah, dengki, malu lalu menutup kesalahannya, atau bahkan hanya untuk sekedar bercanda dan omong kosong saja, merupakan beberapa motivasi terjadinya ghibah ini. Acara kumpul ibu-ibu tidak jarang berubah menjadi ajang membicarakan orang lain. Contoh konkrit yang sering kita lihat di tanah air adalah ketika ibu-ibu arisan, bertemu di pasar, atau bahkan sedang menyuapkan anaknya di teras rumah dan berkumpul dengan teman sebaya. Ada saja hal-hal yang dianggap menarik untuk dibicarakan: gosip artis di televisi, tetangga yang bertengkar, urusan suami orang, dan lain sebagainya. Tentu saja, ini bukan berarti bahwa kaum adam tidak terjangkit ‘kegiatan ini’.

Padahal, ghibah ini jika sering dilakukan akan berdampak negatif bagi si pelakunya, diantaranya: mengeraskan hati, mendapatkan murka dan kemarahan Allah, sehingga azab pedih dari Allah yang akan diterimanya di kubur dan di akhirat nanti. Adapun dampak negatif dalam masyarakat, ghibah bisa menimbulkan perselisihan dan perpecahan, sehingga akan sulit tercipta ketenangan dan hubungan yang harmonis ditengah-tengah masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa kiat yang bisa menangkal bahaya ghibah:
1        Meningkatkan ketaqwaan dengan mendekatkan diri kapada Allah, misalnya sering bertilawah dan berzikir agar hati menjadi lunak dan jiwa menjadi tenang.
2        Berfikir sebelum memulai pembicaraan, agar yang keluar dari mulut adalah perkataan yang baik-baik saja, dan mengingat bahwa semua yang kita bicarakan dan kerjakan akan dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid.
3        Tabayun sebelum menyampaikan berita, supaya ukhuwah tetap terjaga dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
4        Mengingatkan orang lain ketika ia menceritakan saudaranya, agar ia tidak terjatuh kedalam lembah yang bernama ghibah.
Ada beberapa pengecualian yang disebutkan Imam Nawawi dalam kitab Syarah Shahih Muslim dan Riyadhus Shalihin. Beliau menyebutkan bahwa menyebut keburukan orang lain diperbolehkan untuk tujuan syara’, yaitu yang disebabkan oleh enam hal:
1        Orang yang teraniaya (mazhlum) boleh menceritakan dan mengadukan kezaliman orang yang menzhaliminya kepada seorang penguasa atau hakim atau kepada orang yang berwenang untuk menegakkan amar makruf nahi munkar dan memutuskan suatu perkara dalam rangka menuntut hak orang yang teraniaya ini. Asalkan ia bertujuan untuk meminta bantuan dan keadilan, karena Al-Qur’an dalam surat An-Nisa ayat 148 sudah menerangkan hal ini: “Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
2        Meminta tolong untuk mencegah kemungkaran dan mengembalikan orang yang berbuat maksiat kembali ke jalan yang benar. Hal ini termasuk amar ma’ruf nahi munkar.
3        Meminta fatwa (istifta’) atau minta keterangan terhadap suatu penjelasan, hal ini hanya boleh dilakukan dengan tidak menyebutkan keburukan seseorang secara berlebihan. Sebagai contoh kita mengambil ibrah dari kisah istri Abu sofyan yang diam-diam mengambil uang suaminya lalu ia mengadukan kepada Rasulullah saw kalau suaminya pelit, lalu Rasulullah saw membolehkannya asalkan tidak berlebihan.
4        Memperingatkan kaum muslimin dari beberapa kejahatan seperti:
a. Apabila ada perawi hadis, saksi, atau pengarang buku yang bersifat jelek atau berkelakuan tidak baik, menurut ijma’ ulama kita boleh bahkan wajib memberitahukannya kepada kaum muslimin. Hal ini dilakukan untuk memelihara kebersihan syariat. Ghibah dengan tujuan seperti ini jelas diperbolehkan, bahkan diwajibkan untuk menjaga kesucian hadis dan syariat. Apalagi hadis merupakan sumber hukum kedua bagi kaum muslimin setelah Al-Qur’an.
b. Apabila kita melihat seseorang membeli barang yang cacat atau membeli budak (untuk masa sekarang bisa dianalogikan dengan mencari seorang pembantu rumah tangga) yang pencuri, peminum khamar, dan sejenisnya, sedangkan si pembelinya tidak mengetahui, maka kita boleh memberitahunya untuk memberi nasihat atau mencegah kejahatan terhadap saudara kita, bukan untuk menyakiti salah satu pihak.
c.   Apabila kita melihat seorang penuntut ilmu agama belajar kepada seseorang yang fasik atau ahli bid’ah dan kita khawatir terhadap bahaya yang akan menimpanya. Maka kita wajib menasehati dengan cara menjelaskan sifat dan keadaan guru tersebut dengan tujuan hanya untuk kebaikan semata.
5        Menceritakan kepada khalayak ramai tentang seseorang yang berbuat fasik atau ahli bid’ah
Ketika menceritakan keburukan itu kita tidak boleh menambah-nambahinya dan hanya diniatkan untuk kebaikan. seperti, peminum minuman keras, penyita harta orang lain secara paksa, pemungut pajak liar atau perkara-perkara bathil lainnya.
6        Jika seseorang sudah dikenal dengan julukan si pincang, si pendek, si bisu, si buta, atau sebagainya, maka kita boleh memanggilnya dengan julukan-julukan itu agar orang lain langsung mengerti,namun jika tujuannya untuk menghina, maka haram hukumnya. Jika ia mempunyai nama lain yang lebih baik, maka lebih baik memanggilnya dengan nama lain itu.
Wahai para muslimah! Ku persembahkan tulisan ini agar kita bisa saling mengingatkan ketika lupa, dan sama-sama kita berdoa kepada Allah agar lidah-lidah kita selalu terjaga dari hal-hal yang dilarang. Untuk kaum Adam semoga juga bisa mengambil ibrah dari tulisan ini. Wallahu a’lam bi ash-shawab.
Sumber: http://almakkiyat.wordpress.com

Jumat, 24 September 2010

MENCARI MAKNA DALAM KESENDIRIAN

Dalam hari hari yang saya miliki, saya merasa sendiri dan hanya ada saya dalam kamar kos tercinta saya. Beberapa teman kos bercerita tentang hari mereka, dan beberapa yang lain tertawa dengan lelucon yang mereka ceritakan. saya hanya mendengarnya dari balik pintu kos yang saya tutup rapat.
saya duduk diam, beberapa saat yang lalu saya shalat isya' lalu saya ingin diam sejenak. diam dan hanya mendengarkan suara hati saya.
selama beberapa waktu belakangan, saya merasa sendirian. meskipun saya berkumpul bersama teman2, -bercerita, tertawa- tapi saya masih merasa sendiri. dan kini saya mencari apa yang menyebabkan saya menjadi melankolis dalam kesendirian ini.
saya diam, dengan mukena yang masih membalut tubuh saya. saya menutup kedua mata, menjelajahi pikiran, menilik kedalam hati dan perasaan. lama, dan saya hanya merasakan hampa. saya menderita. dan hati saya sakit tiap kali saya menyusuri liku perasaan yang kian sunyi. hanya nama Allah yang saya gaungkan di hati ini. berpasrah dan memohon ketenangan.. menengadah untuk mencari perlindungan. tak dapat saya pungkiri lagi, merasa sendiri karena jauh dari manusia amatlah sedih, namun merasa hampa karena jauh dari ALLAH sedemikian menderita.
lalu saya mencari ketenangan dengan membaca Al Qur'an. setiap kata menjadi embun sejuk dalam dada. surat Al Fath telah sampai d penghujungnya. saya membuka lagi mulai ayat pertama dan mendalami maknanya, dan dengan terus berharap hati saya mendapatkan ketenangan. untaian kalimat penuh makna itu menyusup dalam jiwa, membawa tenteram yang dalam. lalu mengalirkan sungai air mata di pipi saya.
hanya mampu menunduk, dengan isak tangis yang makin menjadi saat saya baca ''Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana'' (QS Al-Fath : 4)

''Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dengan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya) '' (QS Al-Fath : 18)

nyatalah sekarang ketenangan dalam diri saya. karena saya sadar, Allah mengingatkan saya untuk terus mendekat pada-Nya. dan bahwa sesungguhnya Allah tak pernah meninggalkan saya.

Jumat, 17 September 2010

KECIL KECIL TAPI PENGUSAHA...

Tulisan ini sengaja saya buat iseng sambil menunggu pesawat yang delay...bilangnya 50 menit...ternyata sampai 1 jam lebih...*hick...hick....hick...:((.,

Ini adalah tentang awal mula insting pengusaha seorang Husna,Awalnya malu,keenakan dan akhirnya keterusan.Saya yakin setiap orang juga punya cerita masa kecil yang indah seperti saya.Saya yakin masih banyak husna -Husna lain disekitar kita.Anak - anak kita,adik saudara...siapa saja yang mempunyai insting pengusaha dimasa kecilnya.karena itu adalah tetes air yang suatu saat akan menjadi gelombang ombak,yang tak akan bisa dihalangi.
Saat  kelas tiga SD  walaupun tidak tau apa itu bisnis namun praktek - praktek bisnis sudah saya jalankan sejak usia 8 tahun.Masih teringat orang tua saya punya kebun salak yang tiap empat hari sekali penen.Dan saat itu adalah waktu yang saya nantikan karena saya bisa meminta sekresek penuh buah salak yang dipanen dan besoknya saya bawa ke sekolah.Biasanya sekitar 30  50 butir dan saya jual Rp.50,-  penjualanku sekitar Rp.2500,- jumlah yang besar padahal uang saku anak seusia saya waktu itu hanya Rp.200,-.

Dengan modal Rp.2500 hasil penjualan salak,aku membeli kerts HVS dan satu set spidol warna.betapa bangganya aku saat itu....
Kebetulan saya  punya hobby dan sedikit bakat menggambar..maka kugambarlah karakter tokoh kartun seperti di komik .CANDY - CANDY menjadi tokoh utama karya saya..menjadi master dan ku foto coppy.setelah itu ku warnai.Kujadikan kertas dan amplop surat.Inilah yang dinamakan inovasi karena pada waktu itu belum ada SMS apalagi facebook ..lalu saat itu aku berfikir,bagaimana caranya surat dan amplop ini laku.Tak kehabisan akal Husna kecil yang sedikit jahil punya ide sedikit  gokil.hehehehe.....

 Akhirnya teman sekelas yang jadi korban.koq korban?? la iya...waktu itu kelas 6 SD   masa mulai puber dan cinta monyet .Akhirnya aku comblangi teman - teman sekelas.hampir semua teman sekelas punya pasangan masing - masing,kecuali saya.hehehehe....Merekalah akhirnya yang jadi  pelanggan kertas dan amplop surat made by husna.
Insting pengusaha ku rupanya tidak berhenti di inovasi produk dan pemasaran namun juga bergerak dibidang jasa,yaitu jasa pembuatan surat cinta dan puisi...HAH>>???
Yang pesan kertas surat satu sat kertas dan amplompnya harganya Rp.1000 dan tambah Rp.500 untuk pembuatan puisinya.Bisa dibayangkan berapa omzet ku waktu itu.Sekelas ada 37 siswa yang berpasangan ada  16 pasang sekitar 32 siswa.dan rata - rata memesan 1 set kertas surat tiap minggunya plus 3 puisi..hahahahaha....
Sampai akhirnya,semuanya terbongkar karena wali kelas bingung dengan menurunnya nilai anak didiknya.dan menangkap basah temanku yang mengirim surat dan puisi hasil karyaku.Dan aku disidang dikantor akhirnya kegiatan jual beli kertas surat dan jasa pembuatan puisi berhenti.
Apakah perjalanan pemilik insting Interpreneur berhenti sampai disini??? hehehehe...tidak....Tunggu kisah lanjutnya...***Alhamdulillah Pesawat ku sudah mau boarding...<_____> TO BE CONTINUE.....

Rabu, 15 September 2010

PROMO FRESH AKHIR TAHUN

PROMO  FRESH 

DALAM RANGKA MERAYAKAN MOMENT IDUL FITRI DAN MENYAMBUT HARI RAYA 'IDUL ADHA .DARI BULAN SYAWAL S/D  DZULHIJJAH 1931 H
ATAU SEPTEMBER  S/D NOPEMBER  2010
'D FRESH PISANG IJO N PISANG EPE MEMBERIKAN PAKET LENGKAP  KEMITRAAN
HANYA 7,5 JT DAN 2,5% TIAP ADA KEMITRAAN YANG GABUNG DI WILAYAHNYA
BURUANNNN........!!!!!.

*************^_^*************

KEMITRAAN 'D FRESH PISANG IJO N PISANG EPE


Profil
‘D Fresh adalah Perusahaan jasa pelayanan makanan tradisional / kue khas tradisi Sulawesi yang di kemas dalam bentuk makanan siap saji ( fast Food)  dengan berbagai aneka rasa bervariasi dan menggunakan bahan-bahan asli dari daerah Sulawesi yang khas. Kami memulai konsep waralaba /kemitraan, disamping untuk melebarkan sayap usaha, kami juga mempopulerkan kuliner  khas tradisi Sulawesi ini dengan berbagi keuntungan dalam pengembangan bisnis ini sekaligus memupuk jiwa kewirausahaan.
Visi
Menjadikan pisang ijo dan Pisang Epe sebagai makanan khas tradisi Sulawesi yang terbaik, terbesar dan unggul baik dalam rasa maupun kenyamanan pelayanan berstandart internasional.
Misi
a.    Melestarikan makanan khas tradisi Sulawesi  dan berperan serta dalam program pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan.
b.    Menciptakan kualitas pelayanan secara kontinyu
c.    Meningkatkan perekonomian Negara disektor agrobisnis.

Mengapa ‘D fresh Pisang Ijo n pisang Epe?
a.     Jajanan dengan cita rasa dan kualitas tinggi
b.    Dapat dinikmati oleh semua kalangan konsumen tanpa batas usia.
c.    Harga jual yang terjangkau, mulai  Rp. 5.000,- per porsi
d.     Mudah penyajiannya tanpa perlu proses pengolahan rumit
e.    Jajanan setiap waktu dan tanpa mengenal musim.



  Peluang dan keuntungan dari waralaba ‘D Fresh adalah:

a.    Modal terjangkau dan cepat kembali dengan hasil yang menjanjikan dan pasti
b.    Usaha dan keuntungan 100% milik sendiri
c.    Tanpa dikenakan biaya royalty Biaya waralaba sudah termasuk gerai (gerobak modern) dan peralatan yang menjadi milik pribadi
d.     Hanya memerlukan tempat usaha yang kecil di tempat strategis
e.    Pasar terbuka yang sangat luas.
f.      Usaha sepanjang waktu serta supplai produk dijamin lancar.
g.     Bila dijalankan sendiri atau cukup oleh 1 (satu) orang karyawan.

FASILITAS KEMITRAAN:
1.   Analisis prospek lokasi
2.   Training karyawan
3.   Memberikan SOP yang sudah teruji.
4.   1 counter/gerai penjualan cantik yang menjadi milik franchisee
5.   Paket promosi ( X banner,Flayer)
6.    Perlengkapan & peralatan yang menjadi milik franchisee, terdiri dari:.

a      Tempat Pisang Ijo = 1 pc
b      Tempat Vla = 4 pcs
c      Sendok Vla, = 4 pcs.
d      Tempat Topping Messe,kacang & keju = 2 pcs
e      Sendok topping messes = 2 pc
f      Parutan keju = 1 pc
g      Tempat sirup = 1 pc
h      Termos es = 1 pc. Parutan es = 1 pc
i       Jepitan Pisang = 2 pc
j       Pisau = 1 pc
k      Talenan dan penggapit = 2 pc
l       Lap serap air = 1 pc.
m    Lap kain = 1 pc
n      Seragam/T-shirt petugas gerai = 2 pcs
o      Bahan baku perdana = Tepung aneka fla,pasta aneka rasa,sirup khas makassar
p      Cup dan sendok plastik = 100 pcs
* Minimal order Pisang Ijo 2
0 pcs termasuk Vla, Bubur Sumsum dan Ketan hitam @ 2.500,- + Ongkos kirim Rp. 2.500,- (dibayar kontan waktu barang diterima)
* Biaya pembaruan kemitraan waralaba Rp. 1.
000.000,- per 2 tahun
* Yang disiapkan sendiri oleh franchisee = Messes, keju
,kacang goreng ,Es batu dan kantong plastik.



SIMULASI R.O.I. (return of invesment) Tingkat Pengembalian Modal
Waralaba/Franchise
‘D FRESH PISANG IJO

A. Penjualan minimal per hari 50 buah Pisang Ijo
dan Pisang epe = 50x@Rp. 5.000,- = Rp. 250.000,-
B. Penghitungan LABA
-- Laba Kotor per hari : 50 buah x Rp. 2.500,- = Rp. 125.000,-
C. Biaya per hari:
----- Honor 1 (satu) karyawan penjaga gerai : Rp. 25.000,-
----- Biaya sewa lokasi/hari : Rp. 10.000,-
----- Biaya tambahan seperti sirop, es batu, gelas plastik, sendok plastik dan tas kresek: Rp. 15.000,-

-- Maka total biaya per hari Rp. 50.000,-

D. LABA BERSIH per hari = (B) - (C) = Rp. (125.000,- - 50.000,-) = Rp. 75.000,-
E. Laba Bersih per bulan (30 hari) = 30 x Rp. 75.000,- = Rp. 2.250.000,-



maka R.O.I. (Return of investment) = Biaya Investasi Waralaba/Franchise : Laba bersih per bulan = Rp.
7.500.000,- : 2.250.000,- = 3,3 bulan atau setidaknya 4 bulan.

*) Biaya tambahan untuk topping keju dan messes tidak dimasukkan dalam perhitungan laba karena sudah termasuk dicover oleh penambahan harga jual + Rp. 1.000,- setiap penambahan topping tersebut.

 
Copyright © Pelangi Hati Husna. All rights reserved.
Blogger template created by Templates Block | Start My Salary
Designed by Santhosh