Selasa, 12 November 2013

DOA UMMI UNTUK JUNDI TERBAIK

Bismillahirahmanirahim....

Ya Allah Ya Salam...
Ketika Engkau menebar keselamatan hari ini,
Maka dahulukanlah untuk anak – anakku...
Ya Rahman Ya Rahim...
Sayangilah mereka selalu

Ya Rozzaq ya Basith...
Luaskan Rizki dan Barokah untuknya
Ya Barii....
Mudahkanlah hidupnya, sehatkanlah merekaYa Quddus...
Jauhkanlah mereka dari segala penyakit hati
Ya Rofii....
Muliakanlah dan tinggikanlah derajadnya...
Ya Malikul Mulki...
Jagalah mereka dalam KuasaMu
Ya Syakur..
Jadikanlah mereka ahli bersyukur
Ya Ghoffar....
Ampunilah mereka sepanjang hidup didunia dan akhiratnya
Ya Shobuur ya Mu’iz...
Tambahkanlah kesabaran dan beningkanlah hatinya
Ya Haadii...
Berikanlah mereka petunjuk dalam jalan kehidupan ini

Amiin.

Mensucikan CINTA

Aku ingin mensucikan cinta …

Harta berharga yang kupunya,
menguburnya dalam-dalam
di perut bumi atau
menenggelamkannya
dalam peti
ke dasar lautan

Agar tak seorangpun
yang menemukan
selain dirimu
yang bertahta
Wahai Ksatria,

Cintaku padamu yang entah siapa
yang tak ku tahu nama asal dan keturunannya
yang tak bisa kutebak kapan akan tiba
dan bagaimana jalannya
apakah ku telah mengenalmu
atau tidak

Andaikan bisa ku intip,
meskipun hanya sekelebat
bayanganmu saja
atau dapat ku curi dengar
Namamu saja
dari sabda yang Maha Kuasa
kepada malaikatNya

CINTA IBARAT MENCUCI )* Ketika tukang laundry jatuh cinta

Membicarakan cinta itu seperti tak ada habisnya. Kalau bagi aku sih seperti makan kerupuk, kalau kalengnya belum kosong makan kerupuknya pun belum berhenti. Nah.. kali ini ada lagi versi lain menurut mama ku, saat aku menikmati liburan panjang kali ini di rumah Kalimantan.

Seperti biasa pagi buta adalah start  mama memulai aktifitasnya sebagai super woman, itu menurutku sejak kecil . Bagaimana tidak dulu tiap jam 6.30 saatnya aku harus bangun untuk sekolah, dan aku baru mengucek mata sudah terhidang harum makanan dimeja, biasa mie goreng dan telur matasapi kegemaranku.Kadang aku berfikir tanpa sempat bertanya, jam berapa mama memulai semuanya itu, hingga sepagi itu sudah terhidang makanan lengkap , panas dan wangi di meja makan, lantai sudah dipel dan rumah sudah rapi.

Duapuluh  tahun berlalu dari masa itu, mama pun sudah tidak segesit dulu karena usianya yang semakin senja, tapi tetap saja kegesitannya belum bisa kutandingi, terutama dalam  mengurus rumah. TEOPE dech...hehehe

Pagi ini  seperti biasa kulihat mama sudah sibuk dengan rutinitas harianya dan kuambil alih aktifitas mencucinya seperti biasa  tak ada yang aneh awalnya, kulakukan semua dengan sewajarnya, mulai dari mencuci, membilas, hingga menjemur pakaian dan kain di tali jemuran. 

Tapi menjadi ‘sesuatu’ ketika kusadari sepasang mata beliau mengawasi setiap gerakanku, kutersenyum penuh tanya atas pandangan ibu.
“ kenapa sih ma, melihat gitu kagum lihat aku yang tiba – tiba rajin? Hehehe...”
“Enggak.. cuma agak  ewuh keliatannya, kamu gak pernah nyuci ya di jogja nduk ” tukas beliau sambil tersenyum . Jelas lah.. wong ada laundry syariah. Selain owner kan aku juga pelanngan setia laundryku sendiri, biar pelanggan yakin  bos nya saja ngelaundry ditempatnya sendiri, pasti mutunya tidak diragukan.*Gubragggg...Promosi terselubung !!
“  Nggak luwes lagi ya  ma... iya sih...tapi  kontrol mutu di laundry tetap saya langsung kok ma , tapi yang nyuci ya karyawan, eh... kalau mama kira- kira berapa tahun ya dari belajar nyuci sampai sekarang” berusaha mengalihkan topik pembicaraan sambil cengar – cengir.
“ woo... ya sudah puluhan tahun yang pasti , dulu umur enam tahun sudah disuruh belajar mencuci baju sendiri sama eyangmu di sungai ”
“Yo jelas luwes .. karena mamah  biasa melakukannya, apalagi kalau sama Bapak, bisa lebih cepat selesainya. Tar kalau sering nyuci lagi, pasti kamu  luwes lagi nduk ” sahutnya cepat.. sambil senyum penuh arti
TUIIINGGGGG!! Ternyata karena walau kubantu ternyata tidak begitu memperingan kerja beliau. Justru kalau sama bapak malah lebih cepat. Padahal kalau masalah yang ini rasanya aku lebih luwes gerakannya dari bapakku.Huuuffttt....
 *elapkeringatplusdaki*


Malamnya setelah mereka beranjak tidur, aku masih sibuk mengetik dinetbok tuaku  dan masih menikmati lagu dari headset, tiba-tiba terlintas lagi percakapan tadi sore dengan Ibu.

*KLIK__ENTER*
Baca lagi percakapan pagi tadi yuk, ada yang istimewa tidak? Bagimu mungkin tidak.. tetapi saat kumerenung dan terdiam. *JLEBBBB*

Memang benar, dalam kehidupanku sekarang ini.. Tiba-tiba ada makna yang dalam..daleeemmm bangett.... terutama dalam kehidupan cintaku.*matamerembess*
Setelah semuanya terjadi dan membawaku dalam kekuatan yang “dikuat – kuatkan” dan akhirnya terbiasa kuat dan sendiri. Sekarang ini satu hal yang bisa membuarku berfikir puluhan kali mungkin lebih,,,, ratusan,,,? #korbaniklan# adalah saat seorang pria mengajak menaikkan level hubungan melebihi teman biasa. Kurang ini lah, itu lah dan yang pasti semua itu demi menutupi faktor internalku yang sebelumnya belum mau.
Apakah ini yang disebut MATI RASA.. walau bisa kututupi dengan segala canda dan tawa yang kupunya. Segudang kesibukan dan target – target kuliah, bisnis. Semuanya kaku dan bahkan aku bisa kehilangan momen di saat-saat kritis dan menentukan.

Gerakan mencuciku kaku dan tak luwes kata mama.. begitu memang kurasakan dalam perjalanan  cintaku. Rasanya tak bisa lagi kunikmati iramanya yang mendayu. Kesan-nya terburu-buru dan aku tak mau menikmati prosesnya lagi. Cenderung tegas terhadap waktu dan segera usai dengan hasil.. Mau indah atau pahit bodo amat. Tak ada lagi seni dalam menjalaninya.. Yah.. tak seperti dulu memang..*BTW dulu memagnya pernah* hehehehe... tawaku dalam kecut.  #GGggrrrRR

Bersamaku seolah melambat, sedangkan bersama Bapak lebih cepat..kata ibu. Ya iya lah... Jelas lmereka merasakan memang karena ada chemistry yang lebih di antara mereka.
 Saling melengkapi dalam berbagai aspek rumah tangga.Saling mendukug satu sama lain.  Saling mengerti dan memahami sehingga hasil pekerjaan lebih baik dan tak ada banyak masalah untuk menyongsong pekerjaan demi pekerjaan berikutnya. Sedangkan aku? Wuaah.. banyak sewot dan marahnya walau kadar sabar semakin tinggi.

*Sabarku dulu tak begini, tapi kini tak cukup lagi..hihihi

Aku cenderung keras dan tanpa kompromi..penuh dengan planing – planing, target – target.  Inikah karena hilangnya sentuhan kelembutan cinta dalam jiwaku.
“Kalau sering nyuci.. pasti luwes lagi “. AHAA !! Ini jawabannya.
 Mungkin walau awalnya kaku, tapi harus kupaksakan. Karena dengan hitungan waktu berjalan, pasti akan luwes lagi. Artinya? Ya cepat berlabuh di satu hati bukan?YESS...THAT RIGH.
 Dalam perjalanannya.. aku harus belajar saling melengkapi dan kali ini akan bisa menyelesaikan pekerjaan demi pekerjaan lebih dari sekedar “mencuci piring dan baju” tapi rasa menikmati setiap proses. Dan pasti  lebih cepat dari bapak dan  mama. Lihat aja ntar.. hehehehe..

*husna ditantang*Nah loh...keras lagi......Auu ah.... 
 
Copyright © Pelangi Hati Husna. All rights reserved.
Blogger template created by Templates Block | Start My Salary
Designed by Santhosh