By: Lovely Husna)*Director of Student
Entrepreneurship department (SED) UMY
Konsep ekonomi islam yang pelan namun pasti menggeser perekonomian sistem
kapitalis.Perhatian terhadap aspek bisnis Rasulullah mulai
mengemuka. Muhammad SAW adalah tokoh yang tepat.Bukan Cuma teori namun juga mengalami sendiri
menjadi entrepreneur dari kecil dan
dengan usaha yang kecil.Perbedaan yang berarti dalam priode kehidupan berikutnya.
Muhammad SAW lebih dikenal sebagai seorang Nabi dan rasul,pemimpin
negara dan panglima militer.Padahal sebagaian besar hidup beliau adalah seorang
pembisnis.Pertama kali diajak berdagang oleh pamannya diusia 12
tahun sampai menjelang menerima wahyu (
beliau berumur sekitar 37 tahun).Artinya selama kurang lebih 25 tahun menjadi Entrepreneur.Waktu yang lebih lama dibanding masa beliau menjadi
rasul yaitu sekitar 23 tahun.Apa sih.. sebenarnya yang bisa
menjadikan Rasulullah Entrepreneur dan Leader yang handal??
Masa kecil pembentukan Jiwa Entrepreneurship
Sikap entrepreneurship beliau tidak mak bedunduk)* tapi hasil dari suatu proses yang panjang. Sebuah penelitian terhadap beberapa pemimpin yang
dilakukan oleh Manfred Kets de Vries
(1995) berkesimpulan bahwa kehidupan masakecil menimbulkan
dorongan untuk memimpin.Dan Muhammad SAW mempunyai pengalaman yang pahit dengan
terlahir menjadi anak yatim,yatim piyatu sejak
berumur 6 tahun ,Diasuh berpindah pindah.Dan terakhir beliau diasuh pamannya
yang bekerja sebagai pekerja “serabutan”sehingga tak jarang membuat Muhammad
kecil harus membantu perekonomian keluarga pamannya.
Mengembala ternak adalah pekerjaan yang umum dilakukan oleh para nabi dan rasul juga dilakukan
Muhammad waktu itu . Bersabda Rasulullah” Allah
tidak mengutus seorang nabi melainkan dia itu pernah menggembala ternak,dan aku
menggembalakan kambing penduduk dengan Makkah dengan upah beberapa qirath”
Latar belakang masa kecil seperti inilah tentu
sangat berpengaruh dalam pembentukan jiwa entrepreneurship yang Muhammad SAW
pilih sebagai profesi dikemudian hari.Latar belakang seperti ini pula yang menjadi factor beliau menjadi seorang pemimpin yang ideal dan mempunyai
kepedulian yang tinggi terhadap orang – orang yang kurang beruntung.
Lantas apa yang bisa kita ambil maknanya
dalam sedikit penggalan cerita ini….??? Bagaimana dg kita ??
Saya tunggu ulasan pemikiranmu ke email: syatila27husna@gmail.com.
* mak
bedunduk: Tiba – tiba dalam bahasa jawa.
0 komentar:
Posting Komentar