Add caption |
Malam semakin renta, dan dini hari menjelang, tepat pukul 03.25
dini hari.Nampak dari kejauhan dari sebuah kamar rumah kecil berlantai dua masih tampak terang benderang
cahaya lampunya.Rupanya ada penghuni rumahnya, wanita muda yang malam itu nampak
raut kegundahan dari parasnya .
“Tuhan, jika Engkau menciptakan cinta…mengapa aku tersakiti?”
“Jika Engkau menciptakan Rasa…mengapa aku gundah gulana?’”
Add caption |
Ya..wanita muda itu sedang merasakan pergumulan batin yang luar
biasa berkecamuk dalam dirinya.Rasa
cintanya pada seorang pemuda yang luar
biasa, namun disisi lain betapa kesadaran penuh cinta itu justru menjadi musuhnya,
sangat mengganggu jiwanya, sehingga dia amatlah galau, gundah gulana.
Ada apakah sebenarnya??Mungkinkah cerita itu terjadi pada
kita semua?
Saat cinta kita pada seseorang atau pada orang yang belum
halal bahkan sudah halal pun menjadi
musuh bagi kita? Mungkinsaja.Semua itu bisa terjadi pada siapa saja.
Cinta yang hadir
dengan tidak berada dalam misi cintanya Allah,cinta pada apapun yang
tidak berada dalam koridor Karena Allah.dan
itu sangatlah getir dan sakit.Ketika harus memilih antara dua cinta yang
bergumul dan berseteru dalam hati dan
jiwa kita.Sebuah dilema bahkan pernah juga dirasakan oleh para nabi dan Rasul
yang dibingkai Allah menjadi ibroh abadi
sepanjang zaman.
Adalah Nabi Nuh, yang
dengan segenap cintanya , sepenuh hatinya masih berusaha menyelamatkan
keluarganya saat badai tsunami datang.Betapa tidak.Pertarungan sengit dalam
batinnya, antara cintanya pada istri dan anaknya dengan cintanya pada Allah
yang lebih berat dirasakannya.Ketika kenyataan menghadapkannya memilih, ia
memilih Tuhannya, Allah Subhanahu wata’ala.
Sejarah akan berulang
dengan pelaku yang berbeda,mengertilah
sekarang siapapun kita sangat mungkin
akan bisa mengalami hal serupa, mengertilah itu adalah takdir kehidupan saat – saat dimana kita harus berani memutuskan pilihan dari dua cinta yang
tidak mungkin dipertemukan semua ada ditangan kita.
Tidak selamanya berakhir tragis , ada cinta yang singkron
dan berakhir bahagia.Seperti cinta Muhammad dan Khadijah.Cinta atau cinta Yusuf
dan Zulaikha juga cerita adam dan hawa.
Dilema seperti ini adalah bentuk cobaan yang Allah berikan
pada Ummatnya yang dikemas dalam polesan keindahan duniawi dan manisnya cinta
dunia.Godaan dan ujian yang terberat dirasakan
wanita muda itu.saat “bentuk” berhadapan dengan “makna”, saat “ rupa “ menantang “jiwa” dan jika dia memilih bentuk dan rupa
maka konsekuensinya dia akan mengganti harga kenikmatannya dengan makna dan
jiwa yang jauh lebih mahal.
Itu semua adalah jika harus memilih.Beda ceritanya jika bentuk bertaut dengan makna, dan rupa
berpeluk jiwa.Dan tentu saja itu adalah puncak kenikmatan dunia akhirat tatkala
menikah dengan seorang pemuda yang shalih, cerdas dan tampan sekaligus.Seperti
Zulaikha kepada Yusuf.Tidak gampang memang.Tapi itu mungkin. Wallahu’alam
bishowab.
0 komentar:
Posting Komentar