Berucap manis diawal namun tak mencukupi segala keindahan itu sesuai
dengan ucapan. Manusia bukan tempat pengharapan, ia akan melewatkan
perkara yang dirasa sudah mencukupi bagi kehidupannya.
Alami atau naluri emosi. Semuanya sama. Sederhana saja, maka kau
akan tercukupkan segala karunia-Nya. Berprasangka baiklah maka yang kau
anggap sebuah keburukan akan terbungkus dengan segala keindahan
Merendahlah serendah kaki melangkah pada kehati-hatian perjalanan.
Ia akan berdegap pada tanah yang menentramkan segala peluh, segala
was-was dan segala kekecewaanmu. Sambil berucap, "cukup bagiku Allah"
Berpandangan luaslah, seluas pandanganmu melihat hamparan laut yang
tak berujung. Airnya berombak, Ia berkejaran, ia bergelombang, ia
menyapu desir-desir pasir dipantai, memberikan rasa nyaman bagi
kehidupan ikan dan berbagai mahluk ciptaan-Nya.
Maka, sepantasnyalah kita berkeyakinan sepenuh hati tanpa
mengingkari secuil perkara kehidupan ini. Apa-apa yang kau nikmati,
sedikitpun haruslah kau berbagi. Memberi kepada yang tak mampu, berbagi
untuk saling melengkapi dan mengajarkan kepada yang tak paham.
Indahnya hidup ini akan kau nikmati ketika engkau telah lebih banyak
untuk memberi. Memberi apa saja yang kau miliki, memberi apa saja yang
paling kau cintai. Memberi. Kau akan lebih berarti memahami hakikat
hidup yang hakiki!
Tanks to kanda..... kesabaranmu mengajariku untuk lebih kuat....
mengamini semua doamu, dan segala limpahan rahmatullah....
Kamis, 08 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar